Masjid Jamik Bengkulu Wisata Sejarah Peninggalan Bung Karno

Assalamualaikum Wr. Wb
Hai Sobat Odel 🙂

Postingan saya kali ini adalah tentang salah satu Cagar Budaya yang ada di Proivinsi Bengkulu yaitu Masjid Jamik Bengkulu. Postingan saya kali ini untuk mengikuti salah satu program bulanan dari Komunitas Blogger program (BoBe) yang salah satu programnya adalah #NulisSerempak tentang #wisatasejarah Bengkulu.


Tema nulis serempak bulan Februari ini adalah tentang wisata sejarah Bengkulu, wisata sejarah Di Bengkulu cukup banyak dan sudah di bahas juga sebelumnya oleh Blogger Bengkulu salah satunya di tulis oleh Mbak Relinda Puspita yang berjudul 5 Destinasi Wisata Sejarah di Kota Bengkulu, kelima wisata sejarah yang ada di Bengkulu yaitu Rumah Pengasingan Bung Karno, Rumah Ibu Fatmawati Soekarno, Benteng Marlborough, Makam Sentot Ali Basha dan Masjid Jamik Bengkulu. Nah kali ini saya hanya akan membahas salah satu saja dari wisata sejarah yang ada di Bengkulu yaitu Masjid Jamik. 

Masjid Jamik Bengkulu merupakan salah satu masjid peninggalan sejarah abad 18 yang dimana lokasi sebelumnya terletak di Keluarah Kampung Bajak dekat dengan makam Sentot Ali Basha, teman seperjuangan pangeran Diponegoro yang di buang Belanda ke Bengkulu. Lalu Masjid tersebut dipindahkan ke jalan Letjen Soeprapto, Kelurahan Pengantungan Kecamatan Gading Cempaka Bengkulu hingga saat ini.

Masjid Jamik Di Jantung Kota Bengkulu

 

Masjid Jamik Di Jantung Kota Bengkulu

Pada saat itu Masjid Jamik Lebih dikenal dengan nama “Surau Lamo“. Bangunan Masjid Jamik pada saat itu sangat sederhana dan banyak mengalami kerusakan seperti atap yang bocor. Bangunan awal Masjid Jamik hanya terbuat dari Kayu, beratapkan daun Rumbia dan lantai yang sangat sederhana.

Pada tahun 1938 dilakukan pemugaran pada Masjid Jamik ini tanpa mengubah bentuk awal dari Masjid Jamik tersebut. Pemugaran itu dilakukan oleh Bung Karno pada masa pengasingan Beliau di Bengkulu. Bung Karno diasingkan oleh Belanda ke Bengkulu pada tahun 1938 hingga tahun 1942, pada saat diasingkan Bung Karno memanfaatkan waktu dengan mengajar di Sekolah Muhammadiyah dan Masjid Jamik inilah salah satu tempat kegiatan Bung Karno.

Bung Karno merupakan seorang Arsitek, yang ikut merangcang ulang bangunan Masjid Jamik ini tanpa mengubah bentuk awal Masjid. Bungkarno hanya menambah ketinggian atap, ketinggian lantai dan juga tiang tiang masjid. Atap Masjid berbentuk tumpang tiga dimana atap tingkat dua dan tiga berbentuk limas kerucut dengan celah pada petengahan atap, lalu pada beberapa bangunan ditambahkan tiang yang diberi ukiran (pahatan).

Masjid Jamik Di Jantung Kota Bengkulu
Bangunan Tiang-Tiang Rancangan Bung Karno

Rancangan atap yang dibuat oleh Bung Karno memiliki nilai filosofi yang ada dalam ajaran islam yaitu tiga lapisan atap tersebut menyimbolkan Iman, Islam dan Ihsan. Hingga saat ini bangunan Masjid Jamik terdiri dari tiga bagian yaitu Ruang Utama digunakan untuk Shalat, Serambi dan Tempat Berwudhu.

Bangunan Utama berukuran 14, 65 x 14,65 meter dengan tiga pintu masuk, didalamnya terdapat mihrab dengan lebar 1,6 meter dan tinggi 2,5 meter. Pada bagian sebelah kanan mihrab terdapat mimbar yang bercorak Istanbul Turki.

Bagian Serambi berbentuk persegi panjang dengan ukuran 11,46 x 7,58 meter. Pada bagian Luar Serambi terdapat Bedug dengan diameter 80 sentimeter.

Serambi Masjid Jamik Bengkulu

Bangunan terakhir yaitu tempat berwudhu yang berukuran 8,8 x 5,5 meter dengan bahan unik batu kali dan batu karang.

Tempat Wudhu Di Masjid Jamik Bengkulu

Pada saat itu Masjid Jamik ini digunakan untuk semua aktivitas keagamaan baik itu berkumpulnya pemuda-pemudi dan anak anak yang menimba ilmu agama, selain itu bangunan ini juga sering digunakan oleh tokoh tokoh organisasi agama dan tokoh nasionalis Bengkulu.

Pada tahun 2010 pemerintah memasukan, Masjid Jamik kedalam kategori Benda Cagar Budaya yang dilindungi oleh Undang-undang No. 11 tahun 2010. Belum lama ini juga pemerintah Provinsi Bengkulu melakukan Renovasi Pagar dan Pengecatan kembali Bangunan Masjid Jamik. agar selalu terawat dan terjaga, Selain itu juga Pemerintah Provinsi Bengkulu memperluas area parkir yang di khususkan untuk masyarakat yang ingin Sholat Di Masjid Jamik ini.

Masjid Jamik Masuk Kedalam Cagar Budaya Tahun 2010

Yapz Sampai disini dulu ya postingan saya tentang salah satu Wisata Sejarah Bengkulu Peninggalan Bung Karno yang ada di Provinsi Bengkulu. Tulisan ini saya buat untuk menjawab tantangan nulis serempak dari Blogger Bengkulu.
#NulisSerempak
#WisataSejarahBengkulu
#BloggerBengkulu

More Reading

Post navigation

2 Comments

Leave a Reply